BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengalengan didefinisikan sebagai suatu cara pengawetan bahan pangan yang
dipak/dikemas secara hermetis (kedap
terhadap air, udara, mikroba, dan benda asing lainnya) dalam suatu wadah yang
kemudian disterilkan secara komersial untuk membunuh semua bakteri patogrn
(penyebab penyakit) dan mikroba pembusuk. Pengalengan secara hermetis
memungkinkan makanan dapat terhindar dari kebusukan, perubaham kadar air,
kerusakan akibat oksidasi, atau perubahan citarasa. Namun, karena dalam
pengalengan makanan digunakan sterilisasi komersial (bukan sterilisasi mutlak),
mungkin saja masih terdapat spora atau mikroba lain (yang tahan terhadap panas)
yang dapat merusak isi apabila kondisinya memungkinkan. Itulah sebabnya makanan
dalam kaleng harus disimpan dalam kondisi yang sesuai, segera setelah proses
pengalengan selesai.
Dalam industri pengalengan makanan,
yang diterapkan adalah sterilisasi komesial (commercial sterility). Artinya, meskipun produk tersebut tidak 100%
steril, namun tetap bebas dari bakteri pembusuk dan patogen, sehingga tahan
untuk disimpan selama satu tahun lain dalam keadaan yang masih layak konsumsi.
Rumusan Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan pengalengan?
2. Apa
manfaatdari buah peach (buah persik)?
3. Bagaimana
proses pengalengan buah peach?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengalengan
didefinisikan sebagai suatu cara pengawetan bahan pangan yang dipak secara
hermetis (kedap terhadap udara, air, mikroba, dan benda asing lainnya) dalam
suatu wadah, yang kemudian disterilkan secara komersial untuk membunuh semua
mikroba patogen (penyebab penyakit) dan pembusuk. Pengalengan secara hermetis
memungkinkan makanan dapat terhindar dan kebusukan, perubahan kadar air,
kerusakan akibat oksidasi, atau perubahan cita rasa.
Definisi lain dari pengalengan yaitu metode pengawetan makanan dengan memanaskannya dalam suhu yang akan membunuh mikroorganisme, dan kemudian menutupinya dalam toples maupun kaleng. Karena adanya bahaya botulisme, satu-satunya metode yang aman untuk mengalengkan sebagian besar makanan adalah dalam panas dan tekanan tinggi. Makanan yang harus dikalengkan termasuk produk sayur-mayur, daging, makanan laut, susu, dll. Satu-satunya makanan yang mungkin bisa dikalengkan dalam wadah air masak (tanpa tekanan tinggi) adalah makanan asam seperti buah, sayur asin, atau makanan lain yang ditambahi asam.
Definisi lain dari pengalengan yaitu metode pengawetan makanan dengan memanaskannya dalam suhu yang akan membunuh mikroorganisme, dan kemudian menutupinya dalam toples maupun kaleng. Karena adanya bahaya botulisme, satu-satunya metode yang aman untuk mengalengkan sebagian besar makanan adalah dalam panas dan tekanan tinggi. Makanan yang harus dikalengkan termasuk produk sayur-mayur, daging, makanan laut, susu, dll. Satu-satunya makanan yang mungkin bisa dikalengkan dalam wadah air masak (tanpa tekanan tinggi) adalah makanan asam seperti buah, sayur asin, atau makanan lain yang ditambahi asam.
Metoda
pengalengan secara umum dapat digolongkan menjadi dua, yaitu metoda pengalengan
konvensional dan metoda aseptik. Pada metoda pengalengan konvensional bahan
pangan berupa padatan atau cairan yang telah disiapkan dalam kaleng atau botol
ditutup rapat dan disterilisasi dalam autoklaf. Sedangkan pada metoda
pengalengan aseptic bahan pangan dan kemasan dikerjakan secara terpisah. Bahan
pangan diperlakukan sesuai dengan proses thermalnya, sedangkan kemasan dilakukan
sterilisasi terlebih dahulu. Di Indonesia, dikenal tiga macam medium pengalengan,
yaitu larutan garam (brine), minyak atau minyak yang ditambah dengan cabai dan
bumbu lainnya, serta saus tomat. Penambahan medium bertujuan untuk memberikan
penampilan dan rasa yang spesifik pada produk akhir, sebagai media pengantar
panas sehingga memperpendek waktu proses, mendapatkan derajat keasaman yang
lebih tinggi, dan mengurangi terjadinya karat pada bagian dalam kaleng. Aplikasi Pengalengan dan Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengalengan pangan merupakan salah satu bentuk usaha pengawetan
pangan yang menggunakan proses panas untuk mereduksi atau menghilangkan
mikroorganisme perusak, pembentuk toksin dan patogen pada makanan yang
dilakukan di dalam kemasan yang hermetis. Oleh karena itu, untuk mencapai
tujuan dari pengalengan yaitu bahan pangan yang awet, aman dan memiliki nilai
organoleptik yang baik, diperlukan suatu pengetahuan dan keahlian di bidang
pengemasan, peralatan pemanasan, proses thermal, bakteriologi, keamanan dan
gizi pangan, organoleptik dan pengolahan pangan yang mendalam. Tahapan tahapan
secara umum dalam proses pengalengan buah buahan atau sayuan dapat dibagi
menjadi beberapa tahapan yaitu:
• Tahapan penerimaan dan penanganan bahan baku
• Tahapan penyiapan bahan baku
• Tahapan proses pengolahan atau pengalengan (proses thermal)
• Tahapan pengemasan dan penyimpanan produk akhir
• Tahapan penerimaan dan penanganan bahan baku
• Tahapan penyiapan bahan baku
• Tahapan proses pengolahan atau pengalengan (proses thermal)
• Tahapan pengemasan dan penyimpanan produk akhir
BAB III
PEMBAHASAN
Pengertian
Pengalengan merupakan salah satu metode pengawetan makanan yang
melibatkan pemanasan pada makanan yang telah dimasukkan kaleng pada suhu dan
waktu tertentu. Pemanasan ini merupakan suatu proses dan sangat penting untuk
keamanan pangan dari semua makanan kaleng. Pemanasan bertujuan mematikan
mikrobia yang masuk selama proses pengisian, dan membuat suasana dalam pengemas
menjadi vakum setelah ditutup dan didiamkan hingga mencapai suhu kamar
(Anonim1, 2006).
Pengalengan dapat dilakukan dengan dengan berbagai cara. Salah
satunya dengan boiling water bath. Metode ini direkomendasikan untuk memproses
high acid food seperti buah-buahan. Suhu yang digunakan dalam proses ini adalah
212°F (100°C) dan diharapkan dapat membunuh semua mikrobia yang ada. Metode ini
digunakan untuk proses pengalengan buah-buahan, pembuatan pikle, jam, jelly,
marmalade, dan saus tomat. Waktu yang diperlukan untuk melakukan metode boiling
water bath sangat bervariasi. Semakin tinggi suatu daerah, waktu proses yang
diperlukan semakin lama, satu menit untuk setiap kenaikan 1000 kaki diatas
permukaan air laut. Waktu yang dibutuhkan untuk pengalengan buah-buahan adalah
5-85 menit, tergantung jenis buah, cara mengemas, dan ukuran botol/kaleng
(USDA, 1994).
Tujuan dari proses pengalengan adalah untuk membunuh
mikroorganisme dalam makanan dan mencegah rekontaminasi. Panas merupakan
agensia umum yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme. Penghilangan oksigen
digunakan bersama dengan metode lain untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme
yang memerlukan oksigen. Dalam pengalengan konvensional buah dan sayur, ada
tahapan proses dasar yang sama untuk kedua tipe produk. Perbedaannya mencakup
operasi khusus untuk beberapa buah atau sayuran, urutan tahapan proses yang
digunakan dalam operasi dan tahapan pemasakan atau blanching (Anonim, 2007).
Manfaat buah peach
Buah peach awalnya berasal dari daerah Cina. Namun tak lama
kemudian buah pertumbuhan buah ini menyebar hingga sampai ke daratan Amerika.
Buah peach mempunyai tekstur kulit yang lembut seperti beludru dengan daging
buah yang manis berair. Buah peach kaya akan nutrisi penting seperti antioksidan,
mineral, dan serat. Oleh karena itu buah ini menyimpan banyak manfaat beragam
untuk kesehatan.
Berikut adalah manfaat buah peach untuk kesehatan seperti dilansir dari magforwomen.com.
Menghindarkan dari resiko kanker
Kandungan vitamin A yang cukup tinggi di dalam buah peach mampu mengurangi resiko kanker di kelenjar dan jaringan organ tubuh lainnya. Selain itu kandungan fosfor di dalamnya mampu menghilangkan racun di dalam ginjal.
Meningkatkan penglihatan
Buah peach mengandung beta karoten yang berasal dari kandungan isomeri di dalamnya. Selain isomeri, kandungan beta karoten juga ada di dalam luetin dan zeaxanthin yang dapat melindungi mata Anda dari radikal bebas.
Mencegah gangguan perut
Buah peach mengandung cukup banyak serat sehingga dapat menyehatkan sistem pencernaan Anda. Serat juga mampu membersihkan usus besar dan membuat usus mampu menyerap nutrisi yang diperlukan tubuh.
Menjaga kesehatan gigi
Buah peach adalah salah satu sumber makanan yang kaya mineral seperti zat besi dan fluoride. Zat besi bertanggung jawab untuk pembentukan sel darah merah sementara fluoride mampu mencegah gigi berlubang.
Efektif dalam menurunkan berat badan
Buah peach baik dikonsumsi bagi mereka yang sedang berusaha menurunkan berat badan. Selain kaya serat, buah peach hanya mengandung 68 kalori.
Baik untuk kesehatan kulit
Buah peach mengandung vitamin C yang tinggi. Vitamin C memainkan peranan pentung untuk meningkatkan kesehatan kulit Anda.
Mampu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan
Buah peach kaya akan kalium yang baik untuk mengatur denyut jantung dan tekanan darah Anda. Selain itu kalium juga baik untuk meningkatkan respon sistem saraf pusat sehingga membantu sel-sel Anda dalam menjaga keseimbangan cairan yang tepat
Berikut adalah manfaat buah peach untuk kesehatan seperti dilansir dari magforwomen.com.
Menghindarkan dari resiko kanker
Kandungan vitamin A yang cukup tinggi di dalam buah peach mampu mengurangi resiko kanker di kelenjar dan jaringan organ tubuh lainnya. Selain itu kandungan fosfor di dalamnya mampu menghilangkan racun di dalam ginjal.
Meningkatkan penglihatan
Buah peach mengandung beta karoten yang berasal dari kandungan isomeri di dalamnya. Selain isomeri, kandungan beta karoten juga ada di dalam luetin dan zeaxanthin yang dapat melindungi mata Anda dari radikal bebas.
Mencegah gangguan perut
Buah peach mengandung cukup banyak serat sehingga dapat menyehatkan sistem pencernaan Anda. Serat juga mampu membersihkan usus besar dan membuat usus mampu menyerap nutrisi yang diperlukan tubuh.
Menjaga kesehatan gigi
Buah peach adalah salah satu sumber makanan yang kaya mineral seperti zat besi dan fluoride. Zat besi bertanggung jawab untuk pembentukan sel darah merah sementara fluoride mampu mencegah gigi berlubang.
Efektif dalam menurunkan berat badan
Buah peach baik dikonsumsi bagi mereka yang sedang berusaha menurunkan berat badan. Selain kaya serat, buah peach hanya mengandung 68 kalori.
Baik untuk kesehatan kulit
Buah peach mengandung vitamin C yang tinggi. Vitamin C memainkan peranan pentung untuk meningkatkan kesehatan kulit Anda.
Mampu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan
Buah peach kaya akan kalium yang baik untuk mengatur denyut jantung dan tekanan darah Anda. Selain itu kalium juga baik untuk meningkatkan respon sistem saraf pusat sehingga membantu sel-sel Anda dalam menjaga keseimbangan cairan yang tepat
Proses pengalengan buah peach
Sortasi/grading
↓
Washing
↓
Penngupasan
↓
Pemberian CaCl2
↓
Blanching
↓
Pengisian Larutan
↓
Exhausting
↓
Sealing
↓
Sterilisasi
↓
Cooling
↓
Pelabelan
↓
Penyimpanan
↓
Pendistribusian
Buah Peach Kaleng
Pemilihan (Sortasi/Grading)
Dipilih bahan yang masak optimal untuk buah-buahan dan bahan yang
berkualitas untuk sayuran, daging atau ikan. Sortasi dan grading dapat
dilakukan berdasarkan ukuran/diameter, berat jenis atau warna (Anonim, 2008).
Pembersihan (Washing)
Pembersihan dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran-kotoran dari
bahan baku; dapat dilakukan dengan cara pencucian dengan air dingin untuk
sayur- sayuran dan buah-buahan, dan menghilangkan bagian-bagian yang tidak
diinginkan untuk daging dan ikan. Pencucian dapat dilakukan dengan cara
merendam atau menyemprot bahan dengan air (Anonim, 2008).
Pengupasan
Tujuan pengupasan ialah membuang bagian-bagian yang tidak dapat
dimakan dan tidak diinginkan, seperti kulit, tangkai, bagian-bagian yang cacat
atau busuk, dll.
Pemberian CaCl2 (Kalsium khlorida)
Fungsi dari perendaman dalam larutan CaCl2 adalah untuk
mempertahankan tekstur buah & sayur, tektur buah lebih keras hingga
respirasi &transpirasi dapat ditekan. Ferguson dan Drobak (1988)
menyatakan kalsium dapat
mereduksi atau menunda
kerusakan dinding sel.
Pengaruh ini biasanya diekspresikan pada penundaan
pelunakan buah. Kalsium juga mempertahankan fungsi membran. Menurut Guzman et
al. (1999) aplikasi kalsium
secara umum dapat meningkatkan ketegaran
pada buah melon.
Ketegaran akibat perlakuan CaCl2
disebabkan adanya ion
kalsium yang berikatan
pada dinding sel
dan lamela tengah.
Selain penggunaan kalsium
khlorida (CaCl2) dapat
digunakan kalsium laktat sebagai alternatif untuk mempertahankan ketegaran. Guzman dan Barret (2000) menyatakan bahwa kalsium klorida (CaCl2)
pada umumnya digunakan oleh industri pengalengan buah sebagai agen
untuk mempertahankan ketegaran
buah.
Blanching
Dalam pengalengan, blanching diartikan sebagai pemasukan buah atau
sayuran ke dalam air mendidih atau mengukus dalam air mendidih yang berlebih
selama periode waktu tertentu diikuti dengan mecelupkannya dalam air dingin
untuk menghentikan pemasakan. Blanching akan merusak enzim yang mengakibatkan
perubahan warna, flavor dan tekstur. Blanching menghilangkan udara dari makanan
sehingga membuatnya lunak dan lebih mudah ditangani (Anonim, 2007b). Menurut
Winarno (1980), blanching adalah pemanasan pendahuluan dalam pengolahan pangan.
Blancing merupakan tahap pra proses pengolahan bahan pangan yang biasa diakukan
dalam proses pengalengan, pengeringan sayuran dan buah-buahan.
Pengisian Larutan
Pengisian bahan ke dalam wadah (kaleng atau botol) harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga tidak terlalu banyak udara tertahan dalam wadah.
Pengisian bahan jangan terlalu penuh dan harus disisakan tempat kosong di
bagian atas wadah (“ head space “). Volume head space tak lebih dari 10 % dari
kapasitas wadah. Gunanya head space adalah supaya waktu proses sterilisasi
masih ada tempat untuk pengembangan isi. Pengisian bahan dilakukan dengan
tangan atau mesin. Besar “ head space “ dalam wadah sangat penting. Bila
terlalu kecil akan sangat berbahaya, karena ujung kaleng akan pecah akibat
pengembangan isi selama pengolahan. Bila head space tidak cukup, kecepatan
pemindahan panas menurun, dengan demikian waktu pengolahan lebih lama.
Sebaliknya apabila “ head space “ terlalu besar, udara yang terkumpul di dalam
ruang tersebut lebih banyak, sehingga dapat menyebabkan oksidasi dan perubahan
warna bahan yang dikalengkan. Dalam pengalengan buah- buahan, kaleng diisi
dengan buah-buahan dahulu, kemudian ditambahkan larutan gula; konsentrasinya
berbeda-beda tergantung dari jenis buah dan kualitas produknya. Buah-buahan
yang sudah manis menggunakan larutan gula yang lebih encer. Demikian pula untuk
menghasilkan produk dengan kualitas lebih rendah dipakai larutan gula yang
encer, sedangkan untuk kualitas baik dipakai larutan kental.
Exhausting
Tujuan dari exhausting adalah menghilangkan udara sehingga tekanan
di dalam kaleng setelah perlakuan panas dan pendinginan sehingga tekanan di
dalam kaleng lebih rendah daripada tekanan atmosfer. Kondisi vakum menjaga
tutup kaleng tertutup sehingga mengurangi tingkat oksigen dalam head space. Hal
ini juga akan memperpanjang umur simpan dari produk makanan dan mencegah
penggembungan kaleng pada daerah yang tinggi. Pengurangan jumlah udara
bertujuan mengurangi oksigen dan kesempatan oksidasi dari bahan.
Maksud
penghampaan :
o Mencegah
terjadinya tekanan yang berlebihan dalam wadah pada waktu sterilisasi
o Mengeluarkan
O2 dan gas-gas dari makanan dan kaleng
o Mengurangi
kemungkinan terjadinya karat atau korosi
o Agar tutup
kaleng tetap cekung
o mencegah reaksi
oksidasi yang dapat menimbulkan kerusakan flavor serta kerusakan vitamin,
misalnya vitamin A dan vitamin C.
Penutupan Wadah (Sealing)
Tujuan penutupan wadah : Memasang tutup dari wadah sedemikian
rupa, sehingga faktor-faktor penyebab kerusakan tidak dapat masuk lagi ke
dalamnya setelah dilakukan sterilisasi.Penutupan kaleng dilakukan dengan alat
khusus. Penutupan kaleng harus sempurna, sebab kebocoran dapat merusak
produknya. Sebelum wadah ditutup diperiksa dahulu apakah head space-nya sudah
cukup dan sesuai dengan perhitungan. Setelah ditutup sempurna, kaleng/wadah
perlu dibersihkan jika ada sisa-sisa bahan yang menempel pada dinding kaleng /
wadah. Pencucian dilakukan dengan air panas (suhu sekitar 82,2 oC) yang
mengandung larutan H2PO4 dengan konsentrasi 1,0 – 1,5 %, kemudian dibilas
dengan air bersih beberapa kali (Anonim, 2008)
Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses termal yang dilakukan pada suhu tinggi
>1000C dengan tujuan utama memusnahkan spora patogen dan
pembusuk. Suatu produk dikatakan steril bila tidak ada satupun mikroba yang
dapat tumbuh pada produk tersebut (Anonim,2010). Spora bakteri lebih tahan
panas dibandingkan dengan sel vegetatifnya.Sterilisasi (Processing) pada
pengalengan adalah proses pemanasan wadah serta isinya pada suhu dan jangka
waktu tertentu untuk menghilangkan atau mengurangi faktorfaktor penyebab
kerusakan makanan, tanpa menimbulkan gejala lewat pemasakan (over cooking) pada
makanannya. Suhu yang digunakan biasanya 121o C selama 20 – 40
menit, tergantung dari jenis bahan makanan. Setiap jenis bahan pangan mempunyai
suhu dan lama sterilisasi yang berbeda, tergantung dari :
• Kecepatan penetrasi panas ke dalam bahan
pangan.
Kecepatan penetrasi panas dipengaruhi pula
oleh konsistensi bahan
• Ketahanan
panas (heat resistance) dari bakteri penyebab kerusakan dan penyakit.
Faktor ini ditentukan oleh jenis bakteri,
jumlah bakteri pada saat akan dilakukan sterilisasi dan pH dari bahan
pangan.Pada umumnya suhu sterilisasi yang biasa dilakukan pada sayur-sayuran,
daging, atau unggas di atas 100o C ( pada 121o C),
sedangkan untuk buah-buahan pada suhu 100o C.
Pendinginan (Cooling)
Tujuan Pendinginan antara lain untuk mencegah lewat pemasakan
(over cooking) dari bahan pangan mencegah tumbuhnya spora dari bakteri perusak
bahan pangan yang belum mati (Anonim, 2008). Cara Pendinginan Kaleng / wadah
yang sudah dipanaskan kemudian didinginkan dengan air dingin sampai suhunya 35
– 40o C. Pendinginan dapat dilakukan di dalam otoklaf sebelum
autoklaf dibuka atau di luar otoklaf dengan jalan menyemprotkan air dingin. Air
pendingin sebaiknya mengalami khlorinasi terlebih dahulu.
BAB IV
KESIMPULAN
Pengalengan
merupakan salah satu metode pengawetan makanan yang melibatkan pemanasan pada
makanan yang telah dimasukkan kaleng pada suhu dan waktu tertentu.
Buah
peach mempunyai tekstur kulit yang lembut seperti beludru dengan daging buah
yang manis berair. Buah peach kaya akan nutrisi penting seperti antioksidan,
mineral, dan serat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007b. Canning Vocabulary. Di-download dari : www.utextension.utk.edu tanggal 25 Februari 2007.
Larousse, Jean., Brown, Bruce. E., 1997. Food Canning Technology. Wiley-VHC, Inc. Canada.
Luh, Bor, S., Woodroof, J.G., 1975. Commercial Vegetable Processing. The Avi Publishing Company, Inc. Connecticut.
Smith, Durward. S., Cash, Jerry. N., Nip, Wai-Kit., Hui, Y.H., 1997. Processing Vegetables Science and Technology. Technomc Publishing Company, USA.
Ray, Bibek. 1996. Fundamental Food Microbiology. CRC Press, Inc. New York.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar